Minggu, 09 Agustus 2009

Apa yang Terjadi Pada Demam Berdarah?


Dalam tulisan ini mungkin tidak dibahas secara detail apa itu demam berdarah, karena sudah banyak sekali sumber-sumber informasi mengenai penyakit ini. Akan tetapi, kita akan membahas sedikit gejala yang sering terjadi dan diagnosis umum yang sering dilakukan ketika seseorang mengalami demam berdarah. Biasanya sebelum seseorang dinyatakan demam berdarah pasti terlebih dahulu dilakukan uji trombosit atau keping darah atau platelet dalam bahasa ilmiahnya. Pada orang sehat terkandung 150.000 – 500.000 trombosit per mikroliter darah. Jadi ketika seseorang demam dan ternyata trombositnya di bawah 150.000 per mikroliter darah, kemungkinan besar orang itu menderita demam berdarah. Namun mengapa trombosit yang menjadi pusat perhatian?

Singkat kata, trombosit merupakan komponen sel darah yang berfungsi dalam pembekuan darah. Sel ini dibentuk oleh megakariosit, suatu sel besar yang merupakan induk dari trombosit. Sel ini mampu membentuk enzim, protein, dan membran selama pertumbuhannya. Megakariosit yang telah matang akan melepaskan sitoplasmanya yang terbungkus suatu membran ke aliran darah. Sitoplasma yang dibebaskan ini lah yang disebut trombosit. Satu buah megakariosit mempu membebaskan sekitar 4000 platelet sebelum ia dicerna oleh sel darah putih kita untuk diolah kembali.

Virus demam berdarah dengan mekanismenya yang sangat rumit dapat menggangu produksi trombosit. Penulis sendiri belum menemukan mekanisme jelasnya bagaimana ia dapat menurunkan produksi trombosit. Yang pasti umumnya jumlah trombosit dapat turun drastis dari hari ke hari karena virus demam berdarah ini. Secara bersamaan, virus demam berdarah melalui perantara salah satu komponen sel darah putih yang terinfeksi mampu meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah, artinya apa? Artinya pori-pori pembuluh darah kita membesar! Ini dapat menyebabkan darah bisa keluar dari pembuluh darah. Sebenarnya setiap detik kita melakukan kegiatan, terjadi friksi di tubuh kita yang menyebabkan pembuluh-pembuluh darah kita yang sangat tipis sobek. Akan tetapi, hal ini tidak menjadi masalah ketika trombosit kita bekerja dengan baik dalam pembekuan darah sehingga tidak terjadi pendarahan. Nah, bisa dibayangkan pada demam berdarah ketika pembuluh darah kita rawan sekali untuk sobek, trombosit kita justru sedang turun. Jadi tidak ada lagi yang berperan untuk membekukan darah. Ini lah mengapa penderita demam memiliki bintik atau bercak merah di bawah kulit, karena telah terjadi pendarahan di dalam tubuhnya. Lebih parahnya bisa terjadi muntah darah karena terjadi pendarahan disaluran pencernaan, atau mungkin buang air dengan darah. Pendarahan yang sudah terlalu parah dapat menyebabkan kematian.

Biasanya diagnosis demam berdarah lain yang dilakukan adalah pengukuran hematokrit. Hematokrit adalah pengendapan darah dengan sentrifuga sehingga darah akan terpisah menjadi plasma dan sel darah. Pada pria dewasa normal, nilai hematokritnya adalah 46% (rentang 40% - 50%), artinya pada darah yang telah diendapkan tinggi sel darah 46% dari tinggi total volume darah. Atau dengan pengertian lain, hematokrit merupakan presentase tinggi sel darah terhadap total volume darah yang diendapkan. Pada penderita demam berdarah, nilai hematokrit dapat melonjak dengan drastis, artinya tinggi sel darah hampir mendominasi tinggi total volume darah, dan ini berarti kandungan plasma dalam darah sangat sedikit. Tentu saja ini ada hubungannya dengan terdapatnya lubang pada pembuluh darah (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya), yaitu plasma darah akan lebih banyak keluar dari pembuluh darah dibanding sel darahnya. Pada kondisi ini darah sangatlah pekat, dan keluarnya darah dari pembuluh darah akan berakibat turunnya tekanan darah. Penurunan tekanan darah ini lah yang membuat penderita menjadi lemas. Dokter tentunya selalu menyarankan untuk minum air elektrolit yang banyak karena air elektrolit lebih mudah diserap ke peredaran darah dan akan membantu pengenceran darah kembali. Dengan demikian tekanan darah yang turun dapat sedikit dikembalikan ke normal. Satu lagi hal yang harus diperhatikan dari demam berdarah, ketika kita merasa fit padahal dokter tetap memerintahkan kita untuk beristirahat, jangan pernah melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh dokter. Ini mengingat istirahat dibutuhkan salah satunya untuk mencegah friksi yang dapat berujung pada pendarahan. Selain itu kematian pada demam berdarah terjadi karena pasien ‘kecolongan’, yang mana pasien merasa sehat dan ketika ia beraktivitas daya tahan tubuhnya langsung drop dan akhirnya meninggal.

Belum ada obat yang khusus diciptakan untuk menyembuhkan demam berdarah. Virus tidak dapat dibunuh, ia memiliki waktu hidup sendiri. Ketika daya tahan tubuh kita kuat, virus tidak dapat menginvasi dan berkembang dalam tubuh kita. Akan tetapi jika tubuh kita lemah, tubuh dapat dengan mudah terinfeksi oleh virus atau bakteri. Selalu konsumsi suplemen penunjang daya tahan tubuh, beristirahat yang cukup, dan tetap berpikir positif dengan mengatakan, “Saya akan sembuh!!”

Sumber gambar: celsias

Jumat, 07 Agustus 2009

Apakah Demam Itu?


Pasti kita semua pernah mengalami yang namanya demam. Demam yang kita rasakan sama, yaitu suhu tubuh naik, biasanya disertai menggigil, badan lemas dan keseringan pusing, yang pasti sangatlah tidak enak. Demam sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh dari serangan virus atau bakteri asing (patogen). Tubuh memang sengaja menaikkan suhu tubuh kita agar patogen dalam tubuh kita dihambat perkembangannya. Akan tetapi tidak hanya patogen tersebut yang terhambat, sel-sel tubuh kita (dengan organ dalam bentuk universalnya) juga akan terhambat kerjanya. Akan tetapi tidak semudah itu mekanismenya. Ada serangkaian proses yang bekerja bersamaan sehingga membentuk suatu mekanisme yang tidak dapat dipisahkan. Mari kita telaah satu per satu secara mendasar.

Tubuh memiliki pusat pengatur suhu tubuh yang terletak di hipotalamus. Pusat pengatur suhu ini dapat menentukan suhu yang tepat bagi tubuh berdasarkan kondisi lingkungan atau kondisi dalam tubuh. Ketika ada patogen masuk ke dalam tubuh, sistem imun kita akan mendeteksinya sebagai benda asing yang harus dibasmi. Salah satu strategi sistem imun kita adalah menghasilkan senyawa prostaglandin. Salah satu fungsi prostaglandin ini adalah memberi sinyal bagi tubuh bahwa tubuh telah diinvasi. Tubuh merespon dengan menaikkan setelan suhu dengan tujuan salah satunya seperti yang telah saya jelaskan di atas. Ketika pengatur suhu telah menetapkan suhu baru yang lebih tinggi (misalkan 390C), suhu tubuh tidak langsung naik, namun perlahan-lahan menuju suhu baru tersebut. Ini lah yang disebut proses demam. Karena otak kita telah mensugesti 390C sedangkan suhu tubuh kita masih lebih rendah dari 390C, maka kita akan merasa tubuh kita dingin. Ini yang disebut kedinginan semu. Kita akan menggigil, namun secara bersamaan proses menggigil ini juga merupakan usaha kita agar tubuh kita panas, mengapa? Karena dengan menggigil otot kita akan mengencang, dan tentu akan menghasilkan panas karena kita harus mencapai suhu 390C yang telah ditentukan otak kita.

Ketika suhu 390C telah dicapai selama beberapa saat (ini juga merupakan penilaian tubuh apakah demam yang terjadi sudah cukup atau belum), pusat pengatur suhu tubuh akan menset ulang suhu tubuh kita ke suhu normal, yaitu 370C. Mekanisme yang sama terjadi lagi, hanya ini adalah kebalikannya. Ketika pengatur suhu telah menetapkan suhu akhir, yaitu 370C, suhu tubuh tidak langsung turun, namun perlahan-lahan menuju suhu akhir tersebut. Karena otak kita telah mensugesti 370C sedangkan suhu tubuh kita masih lebih tinggi dari 370C, maka tubuh akan merespon tubuh kita panas. Dampaknya adalah berkeringat dan kulit sedikit kemerahan, sama halnya ketika kita sedang berolahraga. Proses ini terjadi ketika demam kita turun.

Saya ingin menilik sedikit tentang prostaglandin yang telah kita bahas sebagian. Masih ingat kan salah satu pemicu demam adalah dibebaskannya prostaglandin? Prostaglandin memiliki efek fisiologis lain bagi tubuh, seperti mengurangi pengeluaran asam lambung dan mengurangi pergerakan usus (motilitas). Itulah mengapa orang yang sedang demam tidak memiliki nafsu makan, karena memang tubuh sedang menurunkan kegiatan pencernaannya. Obat-obat penurun demam (analgesik) biasanya bekerja dengan menekan produksi pengeluaran prostaglandin. Tidak semua analgesik penurun demam mempunyai cara kerja seperti ini, namun penekanan prostaglandin merupakan salah satu cara yang cukup efektif. Jika prostaglandin ditekan, maka kita dapat prediksikan bahwa efek samping yang terjadi selain demam turun adalah kebalikan dari efek yang ditimbulkan prostaglandin. Efek samping tersebut antara lain peningkatan asam lambung dan peningkatan motilitas usus. Tak heran beberapa obat analgesik mencantumkan efek samping berupa gangguan pencernaan seperti diare dan resiko luka pada lambung. Itu lah pentingnya pencantuman efek samping pada kemasan obat, karena informasi tersebut sangat berharga bagi keamanan tubuh kita. Perhatikan selalu obat yang akan digunakan dan kenalilah diri kita sendiri, apakah kita memiliki penyakit yang tidak boleh ada ketika kita mengonsumsi suatu obat. Oh iy, selalu katakan pada diri kita sendiri ketika kita sakit, “Saya akan sembuh!!”

sumber gambar: dreamstime

Selasa, 04 Agustus 2009

Bagaimana Obat Kuat Bekerja?


Obat kuat biasanya diidentikan dengan hal yang berbau seksual, seperti bercinta. Tapi memang itu tujuan dibuatnya obat kuat. Banyak sekali obat-obat kuat yang dipasarkan di pinggir-pinggir jalan. Apakah itu aman? Saya sendiri tidak berani menjamin karena ternyata obat kuat buatan industri (misalnya Viagra ®) memiliki berbagai aturan pemakaian yang ketat demi keamanan pasien. Nah, kalau obat-obat kuat yang dijual di pinggir jalan, kita tidak tahu seberapa aman dosis obat tersebut dan seberapa ahli penjualnya dapat memberikan informasi keamanan bagi pembelinya.

Saya ingin mengambil contoh salah satu merk obat kuat yang sudah terpatri di otak konsumen. Viagra ® adalah salah satu produk obat industri Pfizer (ini bukan promosi) yang mampu mem-brand otak masyarakat. Artinya adalah banyak orang mengatakan obat kuat sama dengan Viagra, padahal Viagra hanyalah salah satu produk obat kuat. Itulah strategi marketing industri yang cukup hebat.

Saya ingin menjelaskan terlebih dahulu bagaimana salah satu mekanisme terjadinya proses ereksi pada pria. Secara alami senyawa NO (oksida nitrat) dihasilkan dalam tubuh sebagai hasil metabolisme dari protein L-arginin dengan bantuan enzim oksida nitrat sintase. Anda jangan terkecoh dulu dengan istilah-istilah ribet yang saya cantumkan, cukup perhatikan nasib oksida nitratnya (NO) saja. NO ini dapat bereaksi dengan unsur Besi (Fe) dalam enzim guanilat siklase. Sekarang kita cukupkan dulu nasib NO. Hasil reaksi yang saya sebutkan di atas dapat mengubah Guanosin Trifosfat (GTP) menjadi Guanosin Monofosfat siklik (cGMP).

Guanosin Monofosfat siklik merupakan senyawa yang bertanggung jawab atas terjadinya pelebaran dinding pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke penis. Aliran darah yang “deras” ini yang menyebabkan penis dapat menegang. Semua itu adalah mekanisme alami tubuh. Akan tetapi ada juga mekanisme alami tubuh yang berusaha menyeimbangkan tubuh ke kondisi normal. Dalam hal ini terdapat enzim fosfodiesterase tipe 5 yang dapat mendegradasi (tepatnya menghidrolisis) cGMP menjadi bentuk yang tak aktif. Kalau tidak diinaktifkan, anda akan menegang terus menerus bukan? Jadi tubuh tentunya akan berusaha mencapai kesetimbangan pada kondisi apa pun.

Sekarang kita kembali ke obat kuat yang sudah menunggu untuk dijelaskan. Sildenafil memiliki struktur kimia yang mirip cGMP tersebut. Karena kemiripan struktur tersebut, sildenafil dapat berikatan secara kompetitif dengan enzim fosfodiesterase tipe 5, sehingga cGMP masih dapat berfungsi menyebabkan ereksi secara tidak langsung. Akan tetapi perlu diingat bahwa sildenafil tidak dapat bekerja sendiri secara langsung untuk melebarkan pembuluh darah, misalnya ketika tidak terdapatnya NO atau rusaknya cGMP, sildenafil tidak dapat menggantikan peran cGMP. Jadi tetap saja cGMP adalah peran utamanya dalam proses ini.

Ternyata memang unik ya mekanisme obat kuat itu. Sebaiknya kita memang perlu tahu bagaimana mekanisme obat itu bekerja, karena dari situ kita dapat memprediksikan efek samping yang mungkin terjadi. Jangan lupa pula untuk membaca etiket yang tertera pada obat yang kita konsumsi (dalam obat buatan industri yang resmi seharusnya ada etiket yang mengandung aturan pakai serta kontraindikasinya). Jika kita menggunakan obat secara benar, niscaya akan aman bagi diri kita sendiri.

sumber gambar: china radio international